JOMBANG – SMKN 2 Jombang sebagai Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (PK) menyelenggarakan Job Fair 2024 dengan menyediakan 650 lowongan pekerjaan bagi siswa kelas 12 dan masyarakat umum. Acara ini diadakan di halaman sekolah pada Rabu (7-9/10).
“Kami mengadakan acara ini untuk mempersiapkan siswa agar siap bekerja, bahkan sebelum mereka lulus,” kata Abdul Muntolib, Kepala SMKN 2 Jombang.
Kegiatan ini merupakan upaya sekolah dalam memberikan layanan kepada siswa, dengan tujuan membantu mereka mengeksplorasi potensi dan mempersiapkan diri untuk dunia kerja. Kegiatan dimulai sejak Senin (7/10) dan terbuka tidak hanya untuk siswa kelas 12, tetapi juga bagi masyarakat umum. “Kami menyebarkan informasi ini melalui pamflet maupun media sosial ,” tambah Muntolib.
Sebanyak 15 perusahaan dari berbagai sektor, termasuk garmen, kosmetik, furnitur, pangan, dan pariwisata, membuka lebih dari 650 lowongan. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai kota seperti Jombang, Surabaya, hingga Jakarta, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Muntolib menyebutkan bahwa banyak siswa SMKN 2 Jombang telah direkrut oleh perusahaan besar, seperti Martha Tilaar dan kapal pesiar internasional. “Kami sangat senang ketika siswa kami sudah mendapatkan pekerjaan, dan harapan kami, mereka sudah diterima bekerja sebelum lulus,” jelasnya.
Siswa tidak diwajibkan bekerja sesuai jurusannya. Dalam job fair ini, meskipun tidak sesuai dengan bidang studi, siswa tetap bisa mendaftar untuk menambah pengalaman dan belajar hal baru. “Manfaatkan setiap peluang yang ada untuk mengembangkan bakat mereka. Kami mendukung di semua bidang,” kata Muntolib.
Kasubag TU Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Jombang, Ulil Mu’amar, SSos, menekankan pentingnya SMK untuk membantu siswa memperoleh pekerjaan, baik di sektor industri, usaha, maupun mandiri.
“Keberuntungan adalah hasil dari kesiapan dan kesempatan. SMKN 2 Jombang telah menyediakan kesempatan ini, tinggal kesiapan dari para siswa,” ungkapnya. Ia mendorong siswa untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada, bahkan jika tidak sesuai dengan passion mereka, agar bisa membangun fondasi keuangan yang kuat sebelum memulai usaha mandiri.
Pada hari yang sama, siswa juga mendapat pembekalan soft skill melalui talkshow dengan narasumber dari LTE Cruise Kediri dan Dinas Tenaga Kerja Jombang. “Soft skill penting untuk melengkapi kompetensi yang diperoleh di sekolah, karena banyak perusahaan yang menilai soft skill sebagai faktor utama kesuksesan,” jelas Abdul Muntolib.
Dwi Disetyawati, SE, Pengantar Kerja Ahli Muda dari Dinas Tenaga Kerja Jombang, yang turut hadir, menjelaskan bahwa job fair bukan sekadar pameran, tetapi menjadi tempat mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. “Ini adalah kesempatan emas untuk mengenal dunia industri, memperluas jaringan, dan mengembangkan diri,” ujarnya.
Ia berharap lebih banyak sekolah yang mengadakan job fair seperti ini untuk membantu menurunkan tingkat pengangguran di Kabupaten Jombang.