Mengajar bukan semata menyampaikan bahan pembelajaran kepada siswa. Dan juga bukan kekuensi otomatis penuangan ke dalam benak siswa. Namun belajar memerlukan keterlibatan mental dan perbuatan siswa sendiri. Pembelajaran berpusat pada siswa. Penjelasan dan pemeragaan dari guru semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang optimal. Hasil belajar yang optimal hanya akan diperoleh jika proses pembelajaran yang dilakukan banyak melibatkan siswa untuk beraktifitas serta mengembangankan kreatifitas yang dimiliki siswa secara optimal. Dari sini siswa mempunyai gambaran real mengenai apa yang telah dipelajari.
Bagaimanakah caranya membuat proses pembelajaran yang aktif dan kreatif? Proses pembelajaran akan menjadi aktif jika siswa terlibat langsung dalam penyelesaian semua masalah yang diberikan oleh gurunya. Dalam prosesnya siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduknya, bergerak leluasa dan berfikir keras, mengkaji gagasan, memecahkan masalah , dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.
Dalam kompetensi : melayani makan dan minum. Siswa diharapkan mampu melayani tamu di meja makan secara American Service dg pelayanan ala table d’hote. Disini siswa dituntut melakukan service table manner dan berinteraksi langsung dengan customer.
Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, siswa perlu mendengarnya, melihatnya, mengajukan pertanyaan tentang kompetensi yang sedang dibahas serta membahasnya dengan orang lain. Dan bahkan tidak cukup saja, melainkan siswa perlu mengerjakannya yakni menggambarkan sesuatu dengan caranya sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktikkan keterampilannya, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan. Sehingga siswa-siswi SMKN 2 Jombang kompetensi keahlian Tata Boga mempunyai gambaran nyata bagaimana melakukan service table manner.